Musuh utama manusia ialah syaitan syaitan sumpahnya dihadapan Allah untuk menyesatkan mereka semua dan bersama-samanya di neraka. Adakah anda mengetahui di manakah tempat tinggal musuh utama anda itu ? perbincangan kali ini akan menerangkan tempat-tempat kegemaran syaitan agar kita berhati-hati. Antara tempat-tempat kekusaan syaitan ialah :
1. Tempat buang air besar dan kecil
Dalam hadits Zaid bin Arqam r.a, dan selainnya yang diriwayatkan oleh Ahmad (4/373), Ibnu Majah (296), Ibnu Hibban ( 1406), Al Hakim (1/187) dan selainnya bahwa Rasulullah Saw, bersabda :
إِنَّ هَذِهِ الْحُشُوشَ مُحْتَضَرَةٌ ، فَإِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ : اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
” Sesungguhnya tempat-tempat buang hajat ini dihadiri (oleh syaitan ), maka jika salah seorang dari kamu hendak masuk kamar mandi (WC), ucapkanlah “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari syaitan laki-laki dan syaitan perempuan.”
الْخُبُثِ adalah syaitan laki-laki dan الْخَبَائِثِ adalah syaitan perempuan. Demikian banyak orang yang terkena gangguan jin adalah di tempat-tempat buang hajat.
2. Lembah-lembah. Sesungguhnya jin dan syaitan ditemukan di lembah-lembah dan tidak ditemukan di pergunungan. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah dalam “Majmu Fatawa” (19/33) :
“Lembah-lembah adalah tempatnya kaum jin syaitan sesungguhnya mereka lebih banyak ditemukan di lembah-lembah daripada di dataran tinggi.”
3. Tempat pembuangan sampah dan kotoran.
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah dalam “Majmu Fatawa” (19/41) : “( Para Syaitan) ditemukan di tempat-tempat bernajis seperti tansad, tempat sampah, kotoran serta perkuburan.”
4. Kandang unta.
Dalam hadits Abdullah bin Mughaffal r.a berkata, bersabda ..Rasulullah Saw:
صَلُّوا فِى مَرَابِضِ الْغَنَمِ وَلاَ تُصَلُّوا فِى أَعْطَانِ الإِبِلِ فَإِنَّهَا خُلِقَتْ مِنَ الشَّيَاطِينِ
” Solatlah kamu di kandang-kandang kambing dan janganlah kamu solat di kandang-kandang unta kerana sesungguhnya unta itu diciptakan dari syaitan.” (HR. Ahmad (4/85), Ibnu Majah (769) dan Ibnu Hibban (5657) dan selainnya).
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah sebagaimana yang disebutkan di dalam “Majmu Fatawa” (19/41) ketika menjelaskan tentang penyebab dilarangnya shalat di tempat peristirahatan unta. Yang benar bahwa penyebab (dilarangnya shalat) di kamar mandi, tempat peristirahatan unta dan yang semisalnya adalah kerana itu adalah tempat-tempat para syaitan.
5. Tanah Perkuburan.
Telah datang dari hadits Abu Said Al Khudri r.a bahwa Rasulullah Saw, bersabda:
الأَرْضُ كُلُّهَا مَسْجِدٌ إِلاَّ الْمَقْبَرَةَ وَالْحَمَّامَ
” Permukaan bumi itu semuanya masjid (harus dijadikan tempat untuk solat) kecuali tanah perkuburan dan kamar mandi.” (HR. Ahmad (3/83), Abu Daud (492), Tirmidzi (317), Ibnu Hibban (1699), Al Hakim (1/251) serta yang lainnya).
6. Tempat yang ditinggalkan kosong.
Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam “Al Adab Al Mufrad” (579) dari Tsauban r.a berkata : Rasulullah Saw, berkata kepadaku :
لا تسكن الكفور فإِن ساكن الكفوركساكن القبور
” Janganlah kamu tinggal di tempat yang jauh dari pemukiman kerana tinggal di tempat yang jauh dari pemukiman itu seperti tinggal di perkuburan.”
Hadits ini hasan. Berkata lebih dari satu ulama bahwa Al Kufuur adalah tempat yang jauh dari pemukiman manusia dan hampir tidak ada seorang pun yang lewat di situ. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah sebagaimana yang disebutkan dalam “Majmu Fatawa” (19/40-41) ketika berbicara tentang jin : “Oleh kerana itu, (para syaitan) banyak ditemukan di tempat yang telah rosak dan kosong.”
7. Lautan
Dalam hadits Jabir r.a berkata : Bersabda Rasulullah Saw :
إن إبليس يضع عرشه على البحر ثم يبعث سراياه
” Sesungguhnya Iblis meletakkan singgahsananya di atas lautan dalam riwayat lain di atas air dan kemudian dia pun mengutus pasukannya.(HR. Muslim: 2813).
Dan juga datang dari hadits Abu Musa radiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan yang lainnya dan hadits ini shahih. Sebagian ulama menyebutkan bahwa lautan yang dimaksud adalah samudera “Al Haadi” kerana di sanalah tempat berkumpulnya semua benua.
8. Di dalam lubang.
Telah datang hadits Ibnu Sarjis r.a dia berkata: bersabda Rasulullah Saw :
لايبلون أَحدكم في الجحر
” Janganlah salah seorang diantara kamu kencing di lubang…”
Mereka berkata kepada Qatadah: “Apa yang menyebabkan dibencinya kencing di lubang?”, dia berkata : “Disebutkan bahwa itu adalah tempat tinggalnya jin”. Hadits ini dikeluarkan oleh Ahmad (5/82), Abu Daud (29), An Nasaai (34), Al Hakim (1/186) dan Al Baihaqi (1/99). Lebih dari satu ulama yang membenarkan bahwa Qatadah mendengar dari Abdullah bin Sarjis r.a,. Lihat kitab “Jami’ At Tahshiil.”
Hadits ini disahihkan oleh Al Walid Al Allamah Al Wadi’i dalam “Ash Shahih Al Musnad Mimma Laisa fii Ash Shahihain” (579).
9. Tempat-tempat kesyirikan, bid’ah dan maksiat
Para syaitan ditemukan di setiap tempat yang di dalamnya manusia melakukan kesyirikan, bid’ah dan kemaksiatan. Tidaklah dilakukan kebid’ahan dan penyembahan kepada selain Allah SWT.
10.Rumah-rumah yang di dalamnya dilakukan kemaksiatan
Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasalla, bersabda :
أن الملائكة لا تدخل بيتا فيه كلب ولا صورة
” Sesungguhnya malaikat tidak masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar.” (HR. Al Bukhari: 3226 dan Muslim : 2106 dari hadits Abu Thalhah dan Aisyah Radhiyallahu ‘anhuma dan datang pula dari para sahabat yang lain).
Jika malaikat tidak masuk ke dalam rumah, maka syaitanlah yang masuk adalah syaitan kerana malaikat adalah tentera-tentera Allah Subhaanahu wata’ala yang diutus untuk menjaga kaum mukminin dan menolak kemudaratan dari mereka. Termasuk kebodohan adalah jika seorang muslim mengusir malaikat dari rumahnya yang menyebabkan masuknya jin dan syaitan ke dalamnya. Maka makmurkanlah rumah itu dengan dzikir kepada Allah Subhaanhu wata’ala, ibadah, dan membaca Al Qur’an. Rasulullah Saw, bersabda :
لا تجعلوا بيوتكم مقابر إن الشيطان ينفر من البيت الذي تقرأ فيه سورة البقرة
“Janganlah kamu menjadikan rumah-rumah kamu sebagai pekuburan kerana sesungguhnya syaitan itu lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan Surat Al Baqarah.” (HR. Muslim (780), Ahmad (2/337), Tirmidzi (2877) dan selainnya).
11.Pasar-pasar
Telah datang dari Salman r.a, yang diriwayatkan oleh Imam Muslim (2451) dan selainnya berkata :
لا تكونن إن استطعت أول من يدخل السوق ولا آخر من يخرج منها فإنها معركة الشيطان وبها ينصب رايته
” Janganlah engkau menjadi orang pertama yang masuk pasar jika engkau mampu dan jangan pula menjadi orang paling terakhir yang keluar darinya pasar kerana pasar itu adalah tempat peperangan para syaitan dan disanalah dipacak benderanya.”
Ucapan ini memiliki hukum marfu (disandarkan kepada Rasululla Saw, pen). Yang dimaksud dengan ا لمعر كة dalam kata ” معركة الشيطان ” adalah tempat peperangan para syaitan dan mereka menjadikan pasar sebagai tempat perang tersebut kerana dia mengalahkan mayoritas penghuninya disebabkan kerana mereka lalai dari dzikrullah dan gemar melakukan kemaksiatan.
Dan ucapannya ” وبها ينصب رايته ” (dan dengannya dipasang benderanya), merupakan isyarat ditemukannya para syaitan untuk mengadu domba sesama manusia.
Oleh kerana itu, pasar merupakan tempat yang dibenci oleh Alla Subhaanahu wata’ala. Rasulullah Saw bersabda:
أ حب البلا د إلى الله مساجدها وأبغض البلا د إلى الله أ سواقها
” Tempat yang paling disukai oleh Allah adalah masjid dan tempat yang paling dibenci oleh Allah adalah pasar.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim (671) dan selainnya dari hadits Abu Hurairah r.a. Demikianlah para syaitan berkumpul di tempat-tempat yang di dalamnya gemar dilakukan perbuatan maksiat dan kemungkaran.
12.Jin dan para syaitan berkeliaran di jalan-jalan dan lorong-lorong. Dalam hadits Riwayat Bukhari (3303) dan Muslim (2012) dari Jabir r.a, bahwa Rasulullah Saw bersabda :
إذا كان جنح الليل فكفوا صبيانكم فإن للجن انتشارا وخطفة وأطفئوا المصابيح عند الرقاد فإن الفويسقة ربما اجترت الفتيلة فأحرقت أهل البيت
” Jika telah datang malam, maka cegahlah anak-anak kamu untuk keluar kerana sesungguhnya jin itu berkeliaran dan melakukan penculikan. Matikan lampu di saat tidur kerana sesungguhnya binatang jahat ( seperti tikus) itu kadang menarik sumbu lampu sehingga membakar penghuni rumah tersebut”.